#3 Cuma curhat

Hari ini di pagi yang indah gak  sengaja buka buka file lama "Blog project" bagian "Draft" nemu tulisan lama yang belum sempat diposting , berhubung emang lagi gak ada inspirasi yang datang jadi mau sedikit posting tulisan dulu yang sebenarnya satu paket sama #1 Cuma curhat dan #2 Cuma curhat  , bisa dilihat di label "Tentang Cinta" hehehe ... Jadi silahkan dibaca boleh dikomen apalagi ^^


Wahai engkau ‘penawan’ hatiku?
Andai aku boleh berdoa kepada ALLAH,mungkin aku ingin meminta agar ALLAH mengembalikan waktu agar aku bisa mengedit saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama itu yang membuat hati ini terus mengingatmu.Dulu jarang aku memandang perempuan bahkan cenderung takut kepada makhluk yang dinamakan ‘Perempuan’, namun satu pandangan kepadamu mampu meluluhkan bahkan melumpuhkan hati  ini. Apa aku harus menyesal karena telah mengenalmu? Apa aku harus menyalahkanmu untuk hari-hari setelah engkau pergi? Aku rasa tidak .

Banyak lembaran buku yang telah kubaca,banyak artikel maya yang telah kutelusuri, dan banyak teman yang telah kumintai pendapat. Sebagian mendorongku untuk mengakhiri segala ‘perasaanku’ terhadapmu ,karena sebagian perasaanku adalah suatu kesalahan,mereka memintaku untuk membuka tabir lisan ini, juga untuk menutup semua perasaanku terhadapmu. Namun apa daya di titik yang lain ada suatu dorongan yang begitu kuat untuk tetap mempertahankan rasa yang terlalu awal  telah tertancap dihati  dan membukanya saat waktu yang indah yang telah ditentukan untuk kita (andai itu bukan suatu mimpi).

Wahai engkau yang telah menaklukan hatiku?
Mungkin aku bukanlah pejantan tangguh yang siap untuk segera menikah denganmu. Masih banyak sisi lain hidup ini yang harus ku kelola dan kutata kembali. Juga kamu wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kamu yang dengan halus menolak diriku menurut prasangkaku dengan alasan belum saatnya memikirkan itu. Sungguh aku tidak ingin menanggung beban ini yang akan berujung ke sebuah kefatalan kelak jika hati ini tak mampu kutata, juga aku tidak ingin berpacaran denganmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku?
Mungkin saat ini hatiku milikmu, namun tak akan kuberikan setitik pun saat-saat ini karena aku telah bertekad dalam diriku bahwa saat-saat indahku hanya akan kuberikan kepada BIDADARI-ku yang sesungguhnya. Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari-ku bila dia bukanlah dirimu, tapi aku masih sangat berharap itu adalah kamu . Tak akan ada yang akhir hidup manusia , dan begitu juga dengan jodoh masing masing dari kita.

Wahai engkau yang telah memenjarakan hatiku?
Aku yang tidak mengerti diriku…
‘Ingin ku meminta kepadamu,sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku?!’ Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku ,kurasa itu hanya sebuah kata yang tak seharusnya kukatakan disaat kita telah benar benar jauh disaat kau telah memiliki seseorang yang lebih baik dariku .Pesimis? memang aku pesimis , kalau aku tidak pesimis mungkin saat ini kita masih akan bersama . Itu kesalahanku , itu yang aku sesali , rasa pesimisku tiga tahun lalu yang membuatmu pergi , pergi jauh dari hidupku .kadang aku berpikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu. .. aku takut tak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku?
Ijinkan aku menutup tulisan ini dan biarkan nantinya waktu yang mengungkap takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana  kau telah menimang cucumu dan aku juga demikian , mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah kita yang tragis ini. Ataukah jalan lain , dimana kita ditakdirkan untuk merajut kisah yang indah ini bersama sama , menimang cucu kita ,dan kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita saling terbuka dan bersama saling menyayangi setelah sebelumnya melewati  jalan kita masing-masing .

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku?
Mintalah kepada Allah SWT untuk akhir yang terbaik terhadap kisah kita. Mintalah kepada-Nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan ditengah godaan duniawi.

Wahai engkau yang sekarang kucintai,semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah jalan yang buruk , semoga jalan kita masing-masing ini membawa kita kita ke satu tujuan yang mulia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanah Surga , Katanya

Pantun Gombal Volume 1

Pejantan Tangguh