Dari Habibie Untuk Ainun

Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 76 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999.

Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.

Mungkin itulah yang kalian ketahui dari sosok beliau BJ Habibie , namun keluar dari itu semua ternyata kesuksesan beliau merupakan dukungan dari Istrinya tercinta yaitu Alm.Ibu Ainun .

Kecintaan Beliau bapak BJ Habibie kepada istrinya dibilang sangat besar , hal tersebut dapat dilihat dari puisi buatan beliau yang ditunjukan untuk istrinya .. Puisinya seperti ini


 Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 

 Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu ... 

 Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya ... 

 Dan kematian adalah sesuatu yang pasti ... 

 Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ... 

 Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat ...

Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,   sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di  tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi ...

 Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang ...

 Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang ...

 Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada ...

 Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini ...

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang ...
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik ...

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini ...

 Selamat jalan ...

 Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya ...

 kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada ...

 Selamat jalan sayang ...

 Cahaya mataku, penyejuk jiwaku ...

 Selamat jalan ...

 Calon bidadari surgaku ...

 - HABIBIE -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanah Surga , Katanya

Pantun Gombal Volume 1

Pejantan Tangguh